Daun Sukulen Menguning
Sukulen echeveria pulidonis berikut ini ditanam di pot semen diameter 10 cm, disimpan di tempat terang dengan cahaya sinar matahari tidak langsung. Tampilannya segar, bahkan sudah tumbuh tunas (anakan) dan sudah dipisahkan dari induknya. Sejauh ini tidak ada masalah, paling satu atau dua daun menguning, daun tua, jadi cukup dibuang saja.
Hanya saja hampir 2 minggu ini, frekuensi daun menguning meningkat, selang 4-5 hari muncul.
Sepertinya ada yang tidak biasa, kenapa daun menguning lebih sering terjadi.
04/10 pagi, ada lagi, dilihat apakah ada kutu putih yang menempel di daun atau di sela-sela daun, ternyata tidak ada.
Tanaman diangkat sedikit hingga batang dan akarnya bisa terlihat.
Rupanya di batang bagian bawah tepatnya di sambungan antara daun dan batang, ada (meskipun tidak banyak) kutu putih menempel, yang kalau diamati lebih dekat ternyata bergerak. Demikian juga di permukaan atas media tanam terlihat ada lapisan putih seperti tepung atau mungkin seperti kapas.
Biasanya kutu putih yang ada di daun atau batang kami angkat dengan kuas kecil yang sebelumnya telah dicelupkan dalam larutan betadine yang diencerkan.
Tetapi karena kutu putih mungkin sudah menyerang bagian akar, rencananya tanaman akan dibongkar untuk melihat lebih jauh keadaan akar juga media tanamnya.
Nunggu sore dulu, saat suhu lingkungan tidak terlalu panas. Untuk itu pot dipisahkan dari sukulen lainnya.
04/10 sore, tanaman dikeluarkan dari pot. Benar saja, di akar bagian bawah terlihat ada juga lapisan putih seperti tepung.
Dikutip dari ditjenbun.
pertanian.go.id, kutu akar putih atau root mealybugs ini hidup di permukaan tanah dan mencari makan melalui akar tanaman. Kutu akar berukuran sekitar 2.4–3.9 mm dan diselimuti oleh lapisan tepung putih. Kutu dapat teramati ketika kutu berkumpul membentuk kelompok besar berwarna putih seperti kapas pada akar. Lapisan putih ini dihasilkan oleh kutu pada tahap awal perkembangannya (sumber
https://ditjenbun.pertanian.go.id/mengenal-kutu-akar-putih-dari-genus-rhizoecus-sebagai-optk-a1/
diakses tanggal 05/10/2023 jam 13.39 wib).
Langkah selanjutnya, daun yang menguning dipotes lalu dibuang. Lapisan putih yang ada di akar dibersihkan, begitu juga media tanam yang menempel di akar dikeluarkan. Akar bagian bawah tanpa sengaja terpotong, lalu dibuang.
Setelah bersih, tanaman dibiarkan kering angin selama 24 jam.
05/10 sore, sukulen ditanam kembali di pot semula dengan media tanam yang baru.
Bekas media tanam tidak dipakai lagi tapi tidak dibuang, dikumpulkan untuk didaur ulang jadi kompos.
13/10 sore, setelah 8 hari tanam tidak ditemukan lagi daun yang menguning, sukulen terlihat sehat.
Masih dikutip dari ditjenbun.
pertanian.go.id, kembangbiak kutu putih berjalan cukup lambat, namun jika tanaman telah terserang dapat menghambat pertumbuhan tanaman, disertai klorosis pada daun (daun menguning). Pada gejala berat, dapat menyebabkan kematian pada tanaman (sumber
https://ditjenbun.pertanian.go.id/mengenal-kutu-akar-putih-dari-genus-rhizoecus-sebagai-optk-a1/
diakses tanggal 05/10/2023 jam 13.39 wib).
Dari referensi tersebut diatas, maka pertanyaan mengapa daun echeveria pulidonis ini menguning, telah terjawab, besar kemungkinan karena tanaman diserang kutu putih.
Kutu putih umum ditemukan pada tanaman sukulen, untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan rutin. Kalaupun ditemukan di daun atau batang, sebaiknya kutu segera disingkirkan, sebelum lebih jauh akibat yang ditimbulkannya.
Komentar
Posting Komentar