Daur Ulang Bekas Media Tanam Sukulen

Saat mengganti media tanam sukulen, media tanam lama sebaiknya tidak dibuang, tetapi dikumpulkan untuk di daur ulang menjadi kompos, hingga nantinya dapat digunakan lagi sebagai media tanam siap pakai.

Media tanam bekas ini bersama dengan sekam bakar dan sekam mentah akan menjadi bahan coklat (sumber carbon). Sementara sebagai bahan hijaunya (sumber nitrogen) bisa memanfaatkan limbah buah sayur dari dapur. 

Berikut ini catatan pembuatan kompos dengan memakai media tanam bekas. Limbah dipakai berasal dari bayam (batang, daun), kangkung (batang), kulit kentang, kulit pepaya, kulit wortel, sawi hijau (batang), seledri (batang, daun).

Kompos dibuat secara aerob, memakai cairan mikro organisme lokal (MOL) buah sayur untuk mempercepat proses pelapukan bahan.

Persiapan (12/08)
1. Ember plastik untuk wadah pembuatan kompos. Di bagian tengahnya diletakkan pipa paralon berlubang agar ada aliran udara yang bisa masuk ke bagian dalam/bawah kompos. Penggunaan pipa paralon bisa diabaikan, hanya ember saja.

2. Limbah buah sayur dipotong ukuran kecil. Kebetulan ada daun jambu biji kering, dihancurkan jadi remah.

Limbah buah sayur dan daun jambu biji kering dicampur, disemprot cairan MOL hingga lembab, diaduk rata.

3. Membuat Campuran_1 (sekam bakar, sekam mentah), perbandingannya 1 : 1 bagian. Campuran disemprot cairan MOL hingga lembab, diaduk rata.

4. Membuat Campuran_2 (sekam bakar, sekam mentah, media tanam bekas) dengan perbandingan 1 : 1 : 1 bagian. Campuran disemprot cairan MOL hingga lembab, diaduk rata.

Pembuatan (12/08)
Lapisan pertama. Masukan Campuran_1.

Lapisan kedua. Masukan Campuran_2.

Lapisan ketiga. Masukan campuran limbah.

Lapisan keempat. Taburkan pupuk kandang halus (dari kotoran domba).

Lapisan kelima. Tutup dengan Campuran_2.

Penyimpanan
Ember kompos disimpan di udara terbuka, di tempat teduh, tidak kehujanan, terhindar dari paparan sinar matahari langsung.

Selama pembuatan sesekali bagian atas kompos disemprot air, tidak sampai basah, hanya untuk menjaga kelembaban.

Kompos dibongkar (18/08)
Hari ke-7
Kompos dikeluarkan dari ember (sedikit demi sedikit) dipindah ke wadah lain mulai dari bagian atas, tengah, bawah.

Bagian atas: kompos kering, tidak tercium bau, warna coklat.

Bagian tengah: kompos lembab (tapi tidak basah), aromanya segar (tidak tercium bau), warna coklat kehitaman. Limbah buah sayur sebagian besar sudah terurai. Daun kering masih ada, berwarna coklat tua.

Bagian bawah: kompos lembab (tapi tidak basah), aromanya segar (tidak tercium bau), warna coklat kehitaman.

Masing-masing bagian diaduk agar ada udara yang masuk.

Kompos dimasukan kembali ke ember dengan urutan dibalik, bagian atas (jadi di bawah), bagian tengah, bagian bawah (jadi di atas). Pembuatan kompos dilanjutkan kembali.

Kompos dibongkar (21/08)
Hari ke-10
Kompos dalam ember diaduk rata. Aroma kompos segar (tidak tercium bau), warnanya coklat kehitaman, limbah buah sayur daun kering tidak terlihat lagi.

Pembuatan kompos dilanjutkan kembali.

Kompos dibongkar (27/08)
Hari ke-16
Kompos dalam ember diaduk rata. Aromanya segar, warna kehitaman, teksturnya gembur seperti remah.



Kami anggap kompos yang dibuat sudah matang, siap dimasukan dalam wadah plastik (memakai plastik bekas beras) untuk disimpan. Wadah diberi tanggal pembuatan sebagai pengingat.

Kompos yang menjadi media tanam siap pakai ini didiamkan dulu, biasanya baru kami gunakan sebagai media tanam minimal 3 bulan kemudian (itu sebabnya perlu label tanggal pembuatan).

Komentar